BAB TEKS PERSUASIF

 SIMAKLAH VIDEO BERIKUT INI 



APAKAH VIDEO TERSEBUT TERMASUK DALAM TEKS PERSUASIF?

JIKA IYA MENGAPA?
JIKA TIDAK MENGAPA?

TULIS JAWABANMU DI i tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.

Sedangkan, persuasif menurut KBBI adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat membujuk agar orang yakin.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang tertentu untuk membujuk pembaca.

Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut.

Hal itulah yang membuat kalimat persuasif banyak digunakan dalam iklan atau imbauan khusus. Untuk memahami lebih dalam mengenai teks persuasif, kamu perlu juga mengenali ciri-ciri, struktur, hingga contohnya.



Ciri-Ciri Teks Persuasif

Berisi Data dan Fakta

Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Seperti diketahui, tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.

Argumen Harus Meyakinkan Pembaca

Satu di antara tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau memercayai yang ditulis oleh penulis.

Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).

Berisi Kata-Kata Bujukan

Pengertian teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata ajakan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif, seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain.

Selain itu, teks persuasif biasanya menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

Menghindari Konflik

Teks persuasif memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat atau fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.

Struktur dan Kaidah Menulis Teks Persuasif

Struktur Teks Persuasif

1. Pengenalan Isu

Pengenalan isu berupa pengantar atau awalan pada teks yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas pada teks.

2. Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

3. Pernyataan Ajakan

Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

4. Penegasan Kembali

Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.

 

Kaidah Menulis Teks Persuasif

1. Harus menggunakan kata-kata bujukan, seperti penting, harus, sudah semestinya, sepantasnya, dan kata-kata bujukan lainya.

2. Menggunakan kata-kata kerja yang bersifat imperatif, seperti jadikanlah, waspadalah, hendaknya, dan kata kerja imperatif lainya.

3. Menggunakan kata-kata istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas.

4. Menggunakan kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif, seperti sebab, jika karena, dengan akibatnya, oleh karena itu, dan kalimat penghubung argumentatif lainnya.

Contoh Teks Persuasif

                                                         Buanglah Sampah pada Tempatnya

Pengenalan Isu

Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu banyak sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah kecil itu tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah ya sampah.

Rangkaian Argumen

Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.

Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah terurai tetap tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang penyakit yang tidak diinginkan.

Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke hidung kita juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak membuang sampah ke tempatnya.

Pernyataan Ajakan

Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan, kelelahan, karena ulah kita yang membuang sampah sembarangan.

Penegasan Kembali

Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri karena saat kita membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.


Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

Pada umumnya, teks persuasif menggunakan kaidah kebahasaan seperti penggunaan kata-kata bermakna ajakan, seperti ayomariyukdsb. Selain itu, kaidah kebahasaan teks persuasif adalah sebagai berikut.

  1. Menggunakan kata-kata bujukan, seperti harus, wajib, sangat perlu, dsb.
  2. Menggunakan kata kerja imperatif, seperti tunjukanlah, waspadalah, jadikanlah, dsb.
  3. Menggunakan kata kerja mental, seperti memikirkan, menyimpulkan, mendengar, menangis, khawatir, sedih, dsb.
  4. Menggunakan peristilahan yang sesuai dengan konteks atas topik yang diangkat, seperti kurikulum, silabus, psikotes, dsb, jika temanya adalah pendidikan.
  5. Menggunakan konjungsi yang menyatakan sebab-akibat (kausalitas), seperti kata sebab, karena, oleh karena itu, dengan demikian, dengan begitu, jadi, akibatnya, dsb.
  6. Menggunakan ungkapan bersifat data yang menyatakan rujukan, seperti berdasarkan data yang dipublikasikan oeh WHO, menurut pendapat …, hal ini senada dengan teori, dsb.
  7. Menggunakan pernyataan yang bersifat baik opini maupun fakta.
  8. Pada umumnya menggunakan kata ganti orang pertama jamak, seperti kami dan kita.

 

Jenis-Jenis Teks Persuasif

Dilihat dari isinya, teks persuasif memiliki beberapa jenis, antara lain.

  1. Persuasi Politik

Teks persuasif politik adalah teks persuasif yang isinya bertujuan untuk memengaruhi pembaca untuk megikuti atau memilih pilihan politik tertentu, termasuk partai politik. Jenis teks persuasi ini pada umumnya digunakan oleh para politikus.

  1. Persuasi Pendidikan

Teks persuasi penididkan digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia penididikan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan, seperti para sivitas akademika.

  1. Persuasi Advertensi

Teks persuasi advertensi adalah teks persuasif yang memiliki tujuan komersil. Teks ini pada umumnya digunakan oleh perusahan dalam rangkan mempromosikan produk yang dijualnya dengan harapan agar pembaca membeli dan memberikan testimoni. Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari tiap penjualannya.

  1. Persuasif Propaganda.

Teks persuasif propaganda adalah teks persuasif yang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan informasi yang bertujuan agar memengaruhi pembaca untuk percaya melakukan apa yang dipaparkan oleh penulis secara tersurat ataupun tersirat di dalam teks. Jenis teks persuasi ini dengan mudah ditemukan pada media cetak, seperti majalah, portal berita daring, surat kabar, dan lain sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR IKLAN

Bill Gates – cerita inspiratif 4 (kegiatan Literasi)

BAB 2 kelas 8. PENGERTIAN IKLAN , POSTER, dan SLOGAN